Bagi sebagian orang, keong sering dianggap hewan yang kurang bernilai, bahkan ada yang merasa jijik untuk menyentuhnya. Keong sawah, misalnya, lebih sering dipandang sebagai hama tanaman padi yang merusak hasil panen. Namun, di balik stigma tersebut, keong ternyata menyimpan potensi besar sebagai sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi. Di berbagai belahan dunia, keong bahkan sudah lama dijadikan santapan istimewa, contohnya escargot di Prancis yang diolah dari siput darat.

Sering Dianggap Hama, Ini 5 Manfaat Keong Sawah bagi Kesehatan

Di Indonesia sendiri, terutama di pedesaan, masyarakat sudah mengenal olahan keong sejak lama. Keong sawah atau yang biasa disebut tutut sering dijadikan lauk pauk, sate, atau gulai. Meski terkesan sederhana, ternyata konsumsi keong membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Artikel ini akan membahas secara rinci manfaat memakan keong, kandungan gizinya, serta cara pengolahan yang tepat agar aman dan menyehatkan.
Kandungan Gizi dalam Keong
Daging keong memiliki komposisi gizi yang cukup lengkap. Dalam 100 gram daging keong, terkandung:
Protein: sekitar 12–16 gram
Lemak: 1–2 gram
Karbohidrat: 2–3 gram
Kalsium: 170 mg
Fosfor: 250 mg
Zat besi: 3–4 mg
Vitamin A, B kompleks, dan C dalam kadar bervariasi
Asam lemak omega-3
Dengan kandungan tersebut, keong bisa menjadi sumber protein hewani yang sebanding dengan daging ayam maupun ikan, tetapi dengan kadar lemak lebih rendah.
Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Protein adalah zat gizi penting untuk membangun jaringan tubuh, memperbaiki sel yang rusak, serta menunjang pertumbuhan. Daging keong memiliki protein yang mudah dicerna tubuh. Konsumsi rutin dapat membantu pembentukan massa otot, sangat baik untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan maupun orang dewasa yang membutuhkan asupan protein lebih banyak.
Keunggulan lainnya, daging keong rendah lemak sehingga cocok dikonsumsi bagi mereka yang sedang menjalani diet sehat atau ingin mengurangi risiko obesitas.
Selain protein, keong mengandung asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi tubuh sendiri, seperti lisin, metionin, dan triptofan.
Lisin berperan dalam pembentukan enzim dan hormon.
Metionin membantu proses detoksifikasi tubuh.
Triptofan penting untuk kesehatan sistem saraf, karena menjadi bahan baku serotonin yang mengatur suasana hati.
Artinya, mengonsumsi keong tidak hanya menyehatkan tubuh secara fisik, tetapi juga memberi manfaat pada kesehatan mental.Salah satu manfaat utama keong adalah kandungan zat besinya yang cukup tinggi. Zat besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, ditandai dengan mudah lelah, pucat, dan daya tahan tubuh menurun.
Konsumsi keong secara rutin bisa menjadi solusi alami untuk mencegah anemia, terutama pada ibu hamil, anak-anak, serta remaja putri yang sering mengalami kekurangan zat besi.
Tidak banyak yang tahu bahwa daging keong juga mengandung asam lemak omega-3. Zat ini dikenal luas karena manfaatnya dalam menjaga kesehatan jantung. Omega-3 membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, omega-3 juga berperan dalam menjaga elastisitas pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Bagi anak-anak, omega-3 penting untuk mendukung perkembangan otak dan meningkatkan kecerdasan.
Kandungan kalsium dan fosfor dalam daging keong cukup tinggi. Kedua mineral ini berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang, memperkuat gigi, serta mencegah osteoporosis pada usia lanjut. Ditambah lagi adanya magnesium, yang membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, menjadikan keong sebagai makanan yang baik untuk kesehatan tulang jangka panjang.
Sejak dahulu, keong dipercaya sebagai makanan yang dapat meningkatkan stamina. Hal ini bukan sekadar mitos, karena kandungan protein, zat besi, dan mineral di dalamnya memang mendukung produksi energi. Bahkan di beberapa tradisi, keong dianggap sebagai makanan penambah vitalitas pria, mirip dengan kerang atau tiram.
Selain manfaat kesehatan, memakan keong juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dan ketahanan pangan. Keong mas, misalnya, sering dianggap sebagai hama padi yang merugikan petani. Dengan memanfaatkannya sebagai bahan pangan, maka populasi keong bisa dikendalikan sekaligus memberikan sumber protein murah bagi masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan konsep food security atau ketahanan pangan, yaitu memanfaatkan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat tanpa harus selalu bergantung pada daging sapi atau ayam yang harganya lebih mahal.
Meski kaya nutrisi, keong harus diolah dengan benar agar aman. Keong liar berisiko membawa bakteri atau parasit jika tidak dimasak dengan baik. Berikut beberapa langkah pengolahan yang dianjurkan: Pembersihan awal – rendam keong dalam air bersih selama 1–2 hari agar kotorannya keluar. Bisa ditambahkan daun pepaya atau garam agar lebih efektif.
Rebus hingga matang – pastikan keong direbus cukup lama untuk membunuh kuman dan parasit.
Pengolahan sesuai selera – keong bisa ditumis pedas, dimasak gulai santan, dijadikan sate, atau diolah seperti escargot ala Eropa.
Dengan cara ini, keong tidak hanya aman tetapi juga lezat untuk dikonsumsi.

baca juga : Imam Bonjol Pahlawan Nasional Perang Padri
baca juga : Kisah Sejarah Srikandi Aceh Cut Nyak Dien
baca juga : Waterloo Kekalahan prancis kematian napoleon

Resep Memasak Keong Sawah Santan Pedas

Memakan keong membawa banyak manfaat bagi kesehatan maupun lingkungan. Daging keong kaya protein, zat besi, kalsium, serta omega-3 yang baik untuk jantung, tulang, dan otak. Selain itu, keong juga bisa menjadi solusi pangan murah dan ramah lingkungan, khususnya bagi masyarakat pedesaan.
Dengan pengolahan yang tepat, keong bukan sekadar makanan alternatif, tetapi juga bisa menjadi “superfood” lokal yang potensial. Jadi, jangan buru-buru jijik saat melihat keong—karena di balik cangkangnya, tersembunyi manfaat luar biasa bagi kesehatan dan ketahanan pangan manusia.

Gurih dan Nikmat! Inilah Resep Tutut Kuah Kari yang Mudah Dibuat, Cuma  Butuh Waktu 30 Menit - Bogor Jawapos

http://www.gorgeousitalia.com

Back To Top